Iklan Adsense Otomatis

Sosiologi: Kelompok Sosial

Kelompok Sosial di Masyarakat

Dibuat oleh
Betha Mercy Ananda, Wahyu Febrianto, Khoirun Nisa', Siti Miftakhur Rohmah, Vira Yudi Nandita

Definisi Kelompok Sosial



Kelompok Sosial (social grup) merupakan kesatuan sosial yang terdiri dari kumpulan individu yang hidup bersama dengan mengadakan hubungan timbal balik yang cukup intensif dan teratur, sehingga daripadanya diharapkan adanya pembagian tugas, struktur, serta norma-norma tertentu yang berlaku bagi mereka (Narwoko dan Suyanto: 2004). Sebagai makhluk sosial manusia dilahirkan di dunia ini pasti membutuhkan kegiatan sosial bersama makhluk lainnya. Kelompok sosial pertama manusia di dunia ini adalah keluarga. Dalam keluarga seseorang belajar untuk bersosialisasi. 

Istilah kelompok sosial merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “sosial groups”, social berartisosial/kemasyarakatan,sedangkan groups berarti kelompok. Hendro Puspito (2010:10) mendefinisikan bahwa “Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.”Robert K. Merton (2010:10) berpendapat bahwa “Kelompok sosial adalah kelompok yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah matang.” Paul B. Horton dan Cheaster L.Hunt (2010:11)menjelaskan bahwa “Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi. Soerjono Soekanto Menurutnya, pengertian kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan diantara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. 

Untuk dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, Robert K. Merton Menyebutkan tiga kriteria yaitu: 

  1. Memiliki pola interaksi 
  2. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok dan 
  3. Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok 
Sedangkan Soerjono Soekanto mengemukakan lima syarat agar suatu kumpulan manusia dapat dikategorikan sebagai kelompok sosial yaitu sebagai berikut. 
  1. Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan 
  2. Adanya hubungan timbal balik antar anggota yang satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu. 
  3. Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok sehingga hubungan diantara mereka bertambah erat. 
  4. Memiliki struktur , kaidah, dan pola perilaku yang sama 
  5. Bersistem dan berproses 

Pembagian Kelompok Sosial

Kelompok sosial dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe yang dapat ditinjau dari beberapa sudut atau berdasarkan atas berbagai kriteria atau ukuran. Kelompok sosial pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: 

  • Kelompok-kolompok sosial yang teratur 
  • Kelompok-kelompok sosial yang tidak teratur 

Kelompok-kelompok Sosial yang Teratur 

Dalam kelompok sosial teratur, beberapa tokoh memiliki pendapat dalam mengklasifikasi macam-macam kelompok sosial yang teratur, diantaranya: 

  1. Klasifikasi Durkheim 

Durkheim membagi kelompok sosial menjadi dua yakni kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas mekanik dan yang didasarkan kepada solidaritas organik. 
  • Solidaritas mekanik adalah ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. 
  • Solidaritas organik merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja. 

2. Klasifikasi Ferdinand Tonnios 

Yaitu membedakan kelompok dalam masyarakat menjadi dua yaitu: 

  • Gemeinschaft (paguyuban) 

Yaitu merupakan kehidupan bersama yang intim, pribadi , dan exlusif, suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir.Contoh :keluarga 

  • Gesselchaft (patembayan) 

Yaitu kehidupan publik sebagaisekumpulan orang yang secara kebetulan hadir bersama tetapi masing-masing tetap mandiri. Ikatannya bersifat pokok untuk jangka pendek. Gesselchaft bersifat sementara dan semu. Contoh: jual-beli 

3. Klasifikasi charles H.Cooley dan Ellsworth farris 

Menurut charles H.Cooley didalam masyarakat terdapat kelompok primer. kelompok ini ditandai dengan pergaulan dan kerjasama tatap muka yang intim,ruang lingkup terpenting kelompok primer adalah keluarga, teman bermain pada masa kecil, rukun warga dan komunitas orang dewasa. 

Klasifikasi kelompok juga dikemukakan oleh Ellsworth farris. Menurutnya dalam masyarakat juga terdapat kelompok sekunder yang berciri formal, tidak pribadi dan kelembagaan. Contoh : PGRI, IDI.

4. Klasifikasi W.G.Sumner

Sumner membagi kelompok menjadi dua yaitu in-group dan out-group .menurut sumner dalam masyarakat primitif yang terdiri dari kelompok-kelompok kecil dan terbesar disuatu wilayah terdapat pembagian jenis kelompok, yaitu kelompok dalam ( in- group) dan kelompok luar (out- group). 

5. Klasifikasi J.A.A. van Doorn 

a) Kelompok Formal (Formal Group) 

Formal grup merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan yang tegas dan dengan sengaja dibuat oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antar anggotanya. Kelompok formal disebut juga dengan istilah asosiasi atau organisasi.Menurut Herbert G. Hicks mengemukakan dua alasan mengapa orang memilih untuk berorganisasi yaitu sebagai berikut. 

1. Alasan social (Social Reason) 

Manusia akan merasa penting berorganisasi demi pergaulan maupun memenuhi kebutuhannya, karena manusia sebagai makhluk social (Zoon Politicon) 

2. Alasan materi (material reason) 

Dengan berorganisasi manusia dapat memperbesar kemampuannya, dapat menghemat waktu yang diperlukan untuk mencapai suatu sasaran, dan dapat menarik manfaat dari pengetahuan generasi-generasi sebelumnya yang telah terhimpun. Menurut Berelson dan Steiner sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 

a. Formalitas 

Formalitas merupakan ciri-ciri organisasi yang menunjuk pada adanya perumusan tertulis misalnya peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi dan sebagainya 

b. Hierarki 

Menunjuk pada suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut. 

c. Besar dan kompleks  

Pada umumnya organisasisosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antara anggota adalah tidak langsung (impersonal). Gejala ini biasanya dikenal dengan gejala birokrasi. 

d. Lama (duration) 

Lamanya menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaanya orang-orang dalam organisasi tersebut. 

b) Kelompok Informal (Informal Group) 

Kelompok informal merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang dan merasa memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama. Pada kelompok informal ini pada umumnya terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi media pertemuan berbagai kepentingan ataupun pengalaman- pengalaman yang sama. 

Kelompok-kelompok Sosial yang Tidak Teratur 

A. Kerumunan (Crowd) 

Kerumunan adalah individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat pada waktu yang bersamaan. 

1) Formal Audience atau khalayak penonton atau pendengar resmi merupakan kerumunan yang mempunyaisuatu pusat perhatian dan perencanaan tujuan, sifatnya sangat pasif. Contoh : penonton bioskop. 

2) Planned Expressive Group merupakan kerumunan yang tidak mementingkan pusat-pusat perhatian, tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tercermin dalam kegiatan-kegiatan serta kepuasan yang dihasilkan. Contoh : orang yang berekreasi. 

3) Inconvenient Aggregation merupakan kerumunan yang bersifat terlalu sementara yang ingin mempergunakan fasilitas-fasilitas sama. Contoh : orang-orang antre karcis. 

4) Panic Crowds atau kerumunan panik merupakan kerumunan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik yang sedang berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya. Contoh : orang yang dilanda banjir. 

5) Spectator Crowds atau kerumunan penonton merupakan kerumunan yang terjadi karena orang-orang ingin melihat suatu peristiwa tertentu, kerumunan ini tanpa direncanakan. 

B. Publik

Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi seperti radio atau televisi.

Studi Kasus

PEPABRI (Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia): Soedarto Hadi Soenyoto Sekretaris PEPABRI - 04 Maret 2017 : 13.00-14.30 WIB

Hasil analisis:

PEPABRI merupakan salah satu kelompok sosial yang ada di masyarakat. Kelompok ini terbentuk dilatar belakangi oleh kebutuhan orgainsasi yang mewadahi para purnawirawan TNI-AL. Kelompok ini terbentuk sebagai kelompok cadangan dari kemiliteran indonesia yang memungkinkan adanya pendayagunaan kembali sumber daya manusia didalamnya sebagai bantuan kegiatan kemiliteran di Indonesia. Selain itu kelompok sosial ini juga mewadahi anggotanya dalam melakukan silaturrahmi antar purnawirawan, kemudian saling bertukar informasi antar sesama.

Kelompok yang terdiri oleh pensiunan Anggota TNI AL ini memiliki berbagai macam kegiatan, diantaranya berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran penanaman jiwa semangat nasionalisme di berbagai macam jenjang pendidikan yang ada di Indonesia, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, sampai perguruan tinggi. Selain itu para anggota PEPABRI ini juga turut andil dalam kegiatan sosial yang ada di masyarakat, seperti berperan sebagai koordinator lapangan saat kerja bakti dimasyarakat dan kegiatan peringatan kemerdekaan Indonesia. Kegiatan lain yang merupakan rutinan ialah melakukan iuran antar anggota, hal tersebut digunakan sebagai dana simpanan yang bisa digunakan untuk siklus organisasi, seperti untuk administrasi dan kegiatan pertemuan rutin serta sewaktu-waktu bisa digunakan sebagaisumbangan ketika salah satu anggotanya ada yang terkena musibah.

PEPABRI ini tergolong kelompok sosial teratur yang dapat dikategorikan dalam kelompok formal. Kesimpulan tersebut dapat kami ambil berdasarkan hasil analisis dari syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat dikatakan sebagai kelompok formal. Pertama, anggota kelompok ini tergolong banyak, yaitu sekitar 90 anggota yang terdiri dari usia diatas 54 tahun yag ada di kelurahan kapas madya baru dan sekitarnya. Dalam kelompok ini merupakan organisasi resmi yang kepengurusannya juga terstruktur, yang tentunya memiliki beberapa peraturan yang tertulis.

Dalam wawancara yang kami lakukan dengan responden ini kami menemukan fakta bahwa seseorang tentu saja tidak hanya tergabung dalam satu kelompok sosial saja, responden kami sendiri yang merupakan sekretaris dari PEPABRI juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Veteran di daerah tersebut. 

DAFTAR PUSTAKA

Soerjono Soekanto. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar: Edisi Baru Keempat.Jakarta: Rajawali Pers.

Narwoko,J. Dwi dan Bagong Suyanto. 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapanedisi keempat. Jakarta: Prenada.