Pengertian Bunyi Audiosonik, Infrasonik dan Ultrasonik serta Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari
Definisi Bunyi Ultrasonik, Audiosonik dan Infrasonik, serta Contohnya dalam kehidupan sehari-hari
Pada hari Kemerdekaan ini, tentu teman-teman semangat dalam mengisi hari Kemerdakaan RI dengan pembelajaran kali ini membahas bunyi tergolong tiga yakni infrasonik, audiosonik, ultrasonik. Sebelum kita melanjutkan bahasan selanjutnya, tentu kita ketahui dahulu
Apa itu bunyi?
Gelombang longitudinal atau kompresi mekanikal yang
merambat melalui benda (medium). Benda ini termasuk zat
cair, padat dan gas. Secara teoritis, bunyi adalah kecepatan osilasi atau
frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan
bunyi dengan pengukuran dalam satuan tingkat intensitas bunyi desibel (dB). Gelombang bunyi terbentuk akan molekul-molekul udara yang bergetar. Setiap saat, molekul ini berdesakan di beberapa
tempat sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi maka bunyi
yang dihasilkan dapat didengar, sedangkan di tempat
lain merenggang sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah maka bunyi
yang dihasilkan tidak dapat didengar. Kondisi ini secara bergantian bergerak di udara, dan menyebar dari sumber bunyi.
Berdasarkan jenis gelombang suaranya terbagi atas tiga, yakni
Gelombang Infrasonik
Bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz atau memiliki frekuensi di bawah frekuensi yang dapat didengar oleh manusia. Bunyi ini dihasilkan oleh
bergetarnya benda yang ukuran besar, seperti fenomena alam gempa bumi, atau gunung meletus. Kita dapat mendeteksi melalui pergerakan langkah yang aneh dari binatang kalau akan terjadi gempa atau gunung meletus, hewan dengan mudah
mendeteksi dan hewan tersebut memberikan tanda lari untuk mencari tempat yang aman. karena binatang memiliki kepekaan luar biasa misalnya: burung, jangkrik, dan anjing.
Gelombang Audiosonik
Bunyi yang memiliki frekuensi dapat didengar telinga manusia pada frekuensi antara 20 Hertz sampai 20.000 Hertz, misalnya bunyi petir, alunan musik
Gelombang Ultrasonik
Bunyi yang memiliki frekuensi terlalu tinggi untuk dapat didengar telinga
manusia pada frekuensi diatas 20.000 Hertz. Contoh beberapa hewan yang
dapat mendengar bunyi ultrasonik, seperti Kelelawar menggunakan gelombang ultrasonik
untuk mengetahui lokasi mangsa, navigasi dan Lumba-lumba menggunakannya
untuk komunikasi, dapat mengetahui jarak dasar laut dan lokasi mangsanya.
Ada kalanya gelombang ultrasonik
menjadi tidak periodik disebut noise, dimana dapat
dikatakan sebagai superposisi gelombang periodik. Kelebihan gelombang ini
yang tidak dapat didengar, dan memiliki sifat langsung juga mudah difokuskan. Jarak
benda yang memanfaatkan delay antara gelombang pantul dan gelombang
datang, seperti pada alat sistem radar dan deteksi gerakan dalam sensor pada
robot atau hewan juga digunakan pada sonar di samping pada diagnosis kesehatan dan
pengobatan.